Ubah Lahan tidak Produktif Menjadi Peternakan Bebek


Bisnis budidaya bebek (itik) kini mulai digemari masyarakat dan menjadi sebuah pilihan daripada memelihara unggas lain. Disamping mampu memberikan keuntungan besar, bebek termasuk salah satu unggas yang tahan dari serangan penyakit seperti flu burung (Avian Influenza). Di Kabupaten Sragen masyarakat mulai mengembangkan bisnis ini, karena dinilai memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Terlebih jika dilakukan secara intensif bukan sekedar kegiatan sambilan.

Mengingat permintaan pasar baik telur maupun daging bebek semakin meningkat, banyak upaya yang dilakukan untuk memaksimalkan produksi. Menurut Kepala Desa Karangmalang, Sarjono, tani ternak itik di Dukuh Kedusan ini tergabung dalam satu kelompok yang beranggotakan 18 orang. Sampai saat ini, jumlah itik mencapai 7500 ekor yang tersebar di dua lokasi kandang. Salah satu kandang yang terletak di bantaran sungai Grompol ini dibuat sederhana, dengan dinding bambu dan atap genteng. “Kandang itik ditangani secara khusus selain agar tidak mengganggu lingkungan dan kesehatan pemukinan, juga sangat berpengaruh pada produktifitasnya,” katanya.

Beberapa waktu lalu, kelompok ternak itik ini mengadakan pertemuan dengan apartur pemerintah. Pertemuan anggota kelompok peternak itik “Ngudi Rejeki’ ini berlangsung di rumah Kepala Desa setempat. Hadir pada pertemuan ini, Muspika Kecamatan Masaran serta perwakilan dinas/instansi terkait.

Dalam sambutannya, Camat Masaran, Bambang Widyatmoko, mengatakan pertemuan ini merupakan sarana komunikasi antara masyarakat dengan pihak pemerintah. Karena selama ini masyarakat selaku peternak, meski banyak yang telah menjalankan usaha ternaknya beberapa lama namun masih sering mengeluh. Keluhan ini bervariasi mulai dari kendala modal, biaya produksi serta pengetahuan peternak yang masih kurang, sehingga pencapaian produksinya tidak optimal. Bahkan masih ada usaha-usaha peternakan itik yang ada sekarang masih didominasi peternak skala kecil yang bersifat tradisional ekstensif (diumbar).

Melalui forum ini, lanjut Camat, peternak itik bisa menyampaikan keluh kesahnya pada pihak terkait seperti Dinas Peternakan, Dinas Pertanian atauun kepada Disperinkop dan UKM. Sehingga berbagai permasalahan yang ada, bisa dipecahkan bersama-sama. Termasuk upaya-upaya penyebarluasan informasi mengenai keberadaan sentral peternakan bebek di wilayah ini.

Camat berpesan, para peternak agar cerdas menyikapi ancaman bagi ternaknya, seperti wabah penyakit, lingkungan yang bau tak sedap serta memperhatikan aspek pembuangan. Melalui upaya-upaya pengembangan terpadu ini, diharapkan para peternak itik semakin termotivasi, cepat berkembang, dan mampu meningkatkan taraf perekonomian keluarga. “Usaha butuh ketenangan, konsentrasi dan tidak kemrungsung,”kataya.

Letak Sangat Strategis
Bila dilihats ecara geografis, lokasi ternak itik tersebut sangat strategis,  karena terletak di pinggiran sungai nggrompol. Hal ini sangat menguntungkan karena lokasinya yang dekat dengan sungai sehingga setiap pagi, bebek-bebek yang jumlahnya ribuan tersebut bisa diumbar ke sungai. “Dengan begitu bebeka akan lebih sehat” terang Sarjono.

Lahan yang diguanakan untuk ternak bebek tersebut dulunya merupakan lahan yang tidak produktif. Tapi kini lahan tersebut dapat disulap menjadi sentra ternak itik di desa Karangmalang. Sebenarnya masih sangat luas sekali lahan-lahan sejenis disepanjang bantaran sungai nggrompol, tambah Sarjono. Untuk itu dirinya bercita-cita untuk mengembangkan ternak itiknya, guna mengoptimalkan lahan-lahan yang yang tidak produktif disepanjang sungai tersebut.

Lahan disepanjang sungai nggrompol dulunya merupakan daerah banjir disetiap musim hujan. Bila hujan lebat, bisa dipastikan lahan tersebut akan banjir. Namun kini dengan telah dikeruknya sungai nggrompol, kejadian banjir seperti tahu-tahun kemare bisa dipastikan tidak terjadi. Sehingga nasih banyak lahan-lahan sejenis yang bisa dimanfaatkan untuk beternak itik.

Sebuah Pemikiran yang Cemerlang
Kelompok ternak itik ini merupakan sebuah ide cemerlang dari Sarjono, Lurah Desa Karangmalang sendiri. Dulu, masyarakat sekitar masih beternak secara tradisional. Maisng masing peternak itik beternak di sekitar rumah tinggalnya. Selain baunya mengganggu masyarakat sekitar, ditinjau dari segi kesehatan sangatlah tidak sehat. Melihat pemandangan didesanya tersebut, beberapa waktu lalu, dirinya mempunyai ide untuk mengumpulkan peternak-peternak itik trsebut disatu lokasi yang sehat, aman, strategis dan agak jauh dari pemukiman penduduk. Kebetulan pada saat itu, sungai nggrompol telah dikeruk untuk mengantisipasi banjir musiman. Sehingga dirinya memilih lahan-lahan disekitar sungai nggrompol untuk disewa guna mewujudkan ide cemerlangnya tersebut.

Tak berapa lama, dirinya mengumpulkan para peternak itik untuk menyampaikan ide tersebut. Sambutan baik pun datang dari para peternak. Maka tak berapa lama, secara bersama-sama mereka mendidikan sentra peternakan itik di lokasi yang telah dipilihnya tersebut.

Kini, bila anda berkunjung ke sana, maka akan terlihat sebuah kandaang itik yang mempunyai ukuran sangat luas, sekitar 100 x 50 meteran lebih. Dirinya berharap, kelompok ternak itik ini mendapat respon dari pemerintah. Menurutnya masih banyak kesempatan untuk mengembangkan ternak itik, mengingat lahan disekitar lokasi ternak itik tersebut masih sangat luas. (Hart)
 

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh lintas-sragen pada 21.25. dan Dikategorikan pada . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas
  1. KEC. GEMOLONG
  2. > Brangkal
  3. > Gemolong
  4. > Genengduwur
  5. > Jatibatur
  6. > Jenalas
  7. > Kalangan
  8. > Kragilan
  9. > Kwangen
  10. > Kaloran
  11. > Nganti
  12. >Ngembatpadas
  13. > Paleman
  14. > Purworejo
  15. > Tegaldowo

  16. KEC. GESI
  17. > Blangu
  18. > Gesi
  19. > Pilangsari
  20. > Poleng
  21. > Slendro
  22. > Srawung
  23. > Tanggan

  24. KEC. GONDANG
  25. > Bumiaji
  26. > Glonggong
  27. > Gondang
  28. > Kaliwedi
  29. > Plosorejo
  30. > Srimulyo
  31. > Tegalrejo
  32. > Tunggul
  33. > Wonotolo

  34. KEC. JENAR
  35. > Banyuurip
  36. > Dawung
  37. > Japoh
  38. > Jenar
  39. > Kandangsapi
  40. > Mlale
  41. > Ngepringan

  42. KEC. KALIJAMBE
  43. > Banaran
  44. > Bukuran
  45. > Donoyudan
  46. > Jetis Karangpung
  47. > Kalimacan
  48. > Karangjati
  49. > Keden
  50. > Krikilan
  51. > Ngebung
  52. > Samberembe
  53. > Saren
  54. > Tegalombo
  55. > Trobayan
  56. > Wonorejo

  57. KARANGMALANG
  58. > Guworejo
  59. > Jurangjero
  60. > Kedungwaduk
  61. > Kroyo
  62. > Mojorejo
  63. > PelemGadung
  64. > Plosokerep
  65. > Plumbungan
  66. > Puro
  67. > Saradan

  68. KEC. KEDAWUNG
  69. > Bendungan
  70. > Celep
  71. > Jenggrik
  72. > Karangpelem
  73. > Kedawung
  74. > Mojodoyong
  75. > Mojokerto
  76. > Pengkok
  77. > Wonokerso
  78. > Wonorejo

  79. KEC. MASARAN
  80. > Dawungan
  81. > Gebang
  82. > Jati
  83. > Jirapan
  84. > Karangmalang
  85. > Kliwonan
  86. > Krebet
  87. > Krikilan
  88. > Masaran
  89. > Pilang
  90. > Pringanom
  91. > Sepat
  92. > Sidodadi

  93. KEC. MIRI
  94. > Geneng
  95. > Jeruk
  96. > Sunggingan
  97. > Girimargo
  98. > Doyong
  99. > Soko
  100. > Brojol
  101. > Bogor
  102. > Gilirejo
  103. > Gilirejo Baru

  104. KEC. MONDOKAN
  105. > Sono
  106. > Tempelrejo
  107. > Trombol
  108. > Jekani
  109. > Pare
  110. > Kedawung
  111. > Jambangan
  112. > Gemantar
  113. > Sumberejo

  114. KEC. NGRAMPAL
  115. > Bandung
  116. > Bener
  117. > Gabus
  118. > Karangudi
  119. > Kebonromo
  120. > Klandung
  121. > Ngarum
  122. > Pilangsari

  123. KEC. PLUPUH
  124. > Cangkol
  125. > Dari
  126. > Gedongan
  127. > Gentan Banaran
  128. > Jabung
  129. > Jembangan
  130. > Karanganyar
  131. > Karangwaru
  132. > Karungan
  133. > Manyarejo
  134. > Ngrombo
  135. > Plupuh
  136. > Pungsari
  137. > Sambirejo
  138. > Sidokerto
  139. > Somomorodukun

  140. KEC. SAMBIREJO
  141. > Blimbing
  142. > Dawung
  143. > Jambeyan
  144. > Jetis
  145. > Kadipiro
  146. > Musuk
  147. > Sambi
  148. > Sambirejo
  149. > Sukorejo

  150. SAMBUNGMACAN
  151. > Banaran
  152. > Banyuurip
  153. > Bedoro
  154. > Cemeng
  155. > Gringging
  156. > Karanganyar
  157. > Plumbon
  158. > Sambungmacan
  159. > Toyogo

  160. KEC.SIDOHARJO
  161. > Bentak
  162. > Duyungan
  163. > Jambanan
  164. > Jetak
  165. > Pandak
  166. > Patihan
  167. > Purwosuman
  168. > Sidoharjo
  169. > Singopadu
  170. > Sribit
  171. > Taraman
  172. > Tenggak

  173. KEC. SRAGEN
  174. > Karang Tengah
  175. > Kedungupit
  176. > Nglorog
  177. > Sine
  178. > Sragen Kulon
  179. > Sragen Tengah
  180. > Sragen Wetan
  181. > Tangkil

  182. KEC. SUKODONO
  183. > Baleharjo
  184. > Bendo
  185. > Gebang
  186. > Jati Tengah
  187. > Juwok
  188. > Karanganom
  189. > Majenang
  190. > Newung
  191. > Pantirejo

  192. SUMBERLAWANG
  193. > Cepoko
  194. > Hadiluwih
  195. > Jati
  196. > Kacangan
  197. > Mojopuro
  198. > Ngandul
  199. > Ngargosari
  200. > Ngargotirto
  201. > Pagak
  202. > Pendem
  203. > Tlogotirto

  204. KEC. TANGEN
  205. > Denanyar
  206. > Dukuh
  207. > Galeh
  208. > Jekawal
  209. > Katelan
  210. > Ngrombo
  211. > Sigit

  212. KEC. TANON
  213. > Bonagung
  214. > Gabugan
  215. > Gading
  216. > Gawan
  217. > Jono
  218. > Kalikobok
  219. > Karangasem
  220. > Karangtalun
  221. > Kecik
  222. > Ketro
  223. > Padas
  224. > Pengkol
  225. > Sambiduwur
  226. > Slogo
  227. > Sewatu
  228. > Tanon


Pulau Seribu
Kang Lintas Kang Lintas
Kang Lintas Kang Lintas

Pengunjung Online

2010 Berita Sragen. All Rights Reserved. - Designed by Berita Sragen