KREDIT USAHA MIKRO KECIL MELALUI LEMBAGA KEUANGAN PASAR dan BPRS SYARIAH SRAGEN

SRAGEN- Bagi usaha mikro kecil, mendapatkan suntikan modal sangat diperlukan untuk mengembangkan usahanya. Namun hal ini bukan hal yang mudah. Sebab kebanyakan mereka belum masuk kategori bankable (masuk kriteria sesuai   bank) karena agunan yang kurang memadai. Belum lagi prosedural perbankan yang rumit, kerapkali menjadi kendala. Hal ini tidak luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Sragen. Untuk mengatasinya di Kabupaten Sragen telah berdiri lembaga keuangan milik pemerintah yaitu Lembaga Keuangan Pasar dengan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Sukowati Sragen untuk para pedagang kecil.

Lembaga Keuangan Pasar


       Di sejumlah pasar di kabupaten Sragen banyak dijumpai pedagang kecil yang biasa disebut pedagang oprokan. Tentu sulit bagi pedagang kecil tersebut untuk menambah modal melalui perbankan. Alasan utamanya, kebanyakan mereka tidak mempunyai agunan yang layak sebagai syarat meminjam uang di Bank.
Alhasil para pedagang ini menjadi sasaran empuk bagi rentenir. Bunga yang dipatok para rentenir ini relatif tinggi. Namun hal ini sudah menjadi pilihan pahit bagi para pedagang oprokan tersebut. Inilah yang melatarbelakangi dibentuk Lembaga keuangan Pasar pada tahun 2004 mealui Dinas Perindkop dan UMKM.

       Manager LKP Kabupaten Sragen, Asih Dwi Wahyuni, SE.  menjelaskan kegiatan utama dari LKP adalah memberikan pinjaman di pasar-pasar wilayah kabupaten Sragen dengan persyaratan yang mudah, cepat, dan bunga murah.  “ Dengan berdirinya LKP, jumlah rentenir di pasar-pasar dapat diperkecil” kata Asih. 

       Berbeda dengan kredit perbankan yang prosedural dan rumit, LKP  mengedepankan proses yang mudah dan cepat. Hanya  dengan foto copy KTP saja, tidak perlu agunan, seorang pedagang bisa mendapatkan pinjaman dari LKP.  Hari ini mengajukan pinjaman, keeesokan hari sudah cair. “Ya, memang mudah dan cepat, seorang pedagang yang meminjam di LKP tidak akan dipersulit, hanya dengan foto copy KTP saja seorang pedagang sudah bisa mendapatkan pinjaman untuk menambah modal. Suku bunga yang dipatok juga tidak besar hanya 2% per bulan”. Jelas Asih.

       Untuk  pembayaran angsuran juga bisa harian, mingguan atau bulanan. “Para pegawai LKP akan langsung ke kios kios untuk mengambil angsuran, sehingga pedagang tidak perlu susah meninggalkan kios” jelas Asih. Saat ini LKP Kabupaten Sragen memiliki asset hingga Rp. 1,15 Triyun dengan jumlah kredit yang disalurkan hingga Agustus 2011 mencapai 14 M rupiah.

       Untuk pelaku  UKM  yang tertarik menambah kredit bisa langsung ke kantor pusat LKP di Sidomulyo Sragen atau di kantor unit LKP yang tersebar di tujuh pasar yaitu Pasar Bunder, Pasar Kota, Pasar Nglangon, Pasar Gondang, Pasar Gemolong,  Pasar Masaran dan Sukodono. Selain kredit, LKP juga melayani tabungan investasi berupa tabungan Tapenda dengan suku bunga 0.75% per bulan serta simpanan berjangka 3 bulan, 6 bulan hingga 12 bulan dengan suku bunga mencapai 16% pertahun.

BPRS Syariah Sragen

       Berbeda dengan Lembaga keuangan pasar dengan sasaran utama pedagang pasar, BPRS Syariah Sragen lebih menyasar kalangan usaha kecil secara umum. BPRS yang didirikan pada 2008 ini saat ini telah berkembang pesat. Tercatat dengan modal pertama Rp. 1 M, saat ini asset telah mencapai Rp. 38 Milyar  seperti dijelaskan oleh direktur Utama BPRS Syariah Sunaryo. Jumlah asset yang ada siap disalurkan melalui pembiayaan atau pinjaman ringan kepada masyarakat. Di BPRS Syariah Sragen terdapat Program Pemberdayaan KUMKM (Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dengan dukungan dari LPDB.

       Adapun produk pembiayaan bagi UKM di BPRS Syariah terdapat beberapa macam. Sunaryo menjelaskan “Terdapat beberapa macam pembiayaan diantaranya Murobahah (Jual beli), Mudharobah  (Bagi Hasil), Musyarokah (joint venture), ijaroh (sewa), Multijasa, serta Rahn (gadai).

       Dalam sistem Murobahah (Jual Beli) terdapat perjanjian jual beli antara bank dan nasabah dimana harga jual sebesar harga pokok ditambah margin keuntungan yang disepakati dengan sistem pembayaran secara angsuran berdasarkan jangka waktu tertentu. Untuk Mudharobah (Bagi Hasil) perjanjian kerjasama  untuk mengelola suatu usaha yang produktif dengan Bank sebagai pemilik modal dan nasabah sebagai pemilik keahlian. Bagi hasil berdasarkan nisbah (perbandingan) yang disepakati.

       Untuk sistem Musyarokah Bank dan Nasabah memiliki porsi modal tertentu  untuk bekerjasama dalam suatu proyek dengan porsi nisbah bagi hasil yang disepakati kedua belah pihak. Selain itu terdapat pinjaman multijasa untuk berbagai keperluan.

       Di BPRS Syariah tidak terdapat sistem bunga tinggi yang menjerat melainkan system bagi hasil.”Dengan sistem bagi hasil, terdapat negosiasi dengan pihak nasabah dan Bank yang juga disesuaikan jumlah pinjaman dan jangka waktu peminjaman”. jelas Sunaryo.

       Persyaratan pembiayaan di BPR yang  berlokasi di Jl. Raya Sukowati No.348 Sragen sangat mudah. Dengan fotokopi KTP dan mengisi blanko permohonan pembiayaan bisa langsung diproses. “Untuk pinjaman besar tetap dibutuhkan agunan yang dapat berupa sertifikat, BPKB, Bilyet atau jaminan tunjuk berupa peralatan elektronik” jelas Sunaryo. Bagi masyarakat yang ingin menyimpan dana di BPRS Syariah juga sangat menguntungkan. Dengan sistem bagi hasil memungkinkan nasabah mendapat hasil yang bertambah terus setiap bulannya. (ryn-dy)

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Unknown pada 22.14. dan Dikategorikan pada . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas
  1. KEC. GEMOLONG
  2. > Brangkal
  3. > Gemolong
  4. > Genengduwur
  5. > Jatibatur
  6. > Jenalas
  7. > Kalangan
  8. > Kragilan
  9. > Kwangen
  10. > Kaloran
  11. > Nganti
  12. >Ngembatpadas
  13. > Paleman
  14. > Purworejo
  15. > Tegaldowo

  16. KEC. GESI
  17. > Blangu
  18. > Gesi
  19. > Pilangsari
  20. > Poleng
  21. > Slendro
  22. > Srawung
  23. > Tanggan

  24. KEC. GONDANG
  25. > Bumiaji
  26. > Glonggong
  27. > Gondang
  28. > Kaliwedi
  29. > Plosorejo
  30. > Srimulyo
  31. > Tegalrejo
  32. > Tunggul
  33. > Wonotolo

  34. KEC. JENAR
  35. > Banyuurip
  36. > Dawung
  37. > Japoh
  38. > Jenar
  39. > Kandangsapi
  40. > Mlale
  41. > Ngepringan

  42. KEC. KALIJAMBE
  43. > Banaran
  44. > Bukuran
  45. > Donoyudan
  46. > Jetis Karangpung
  47. > Kalimacan
  48. > Karangjati
  49. > Keden
  50. > Krikilan
  51. > Ngebung
  52. > Samberembe
  53. > Saren
  54. > Tegalombo
  55. > Trobayan
  56. > Wonorejo

  57. KARANGMALANG
  58. > Guworejo
  59. > Jurangjero
  60. > Kedungwaduk
  61. > Kroyo
  62. > Mojorejo
  63. > PelemGadung
  64. > Plosokerep
  65. > Plumbungan
  66. > Puro
  67. > Saradan

  68. KEC. KEDAWUNG
  69. > Bendungan
  70. > Celep
  71. > Jenggrik
  72. > Karangpelem
  73. > Kedawung
  74. > Mojodoyong
  75. > Mojokerto
  76. > Pengkok
  77. > Wonokerso
  78. > Wonorejo

  79. KEC. MASARAN
  80. > Dawungan
  81. > Gebang
  82. > Jati
  83. > Jirapan
  84. > Karangmalang
  85. > Kliwonan
  86. > Krebet
  87. > Krikilan
  88. > Masaran
  89. > Pilang
  90. > Pringanom
  91. > Sepat
  92. > Sidodadi

  93. KEC. MIRI
  94. > Geneng
  95. > Jeruk
  96. > Sunggingan
  97. > Girimargo
  98. > Doyong
  99. > Soko
  100. > Brojol
  101. > Bogor
  102. > Gilirejo
  103. > Gilirejo Baru

  104. KEC. MONDOKAN
  105. > Sono
  106. > Tempelrejo
  107. > Trombol
  108. > Jekani
  109. > Pare
  110. > Kedawung
  111. > Jambangan
  112. > Gemantar
  113. > Sumberejo

  114. KEC. NGRAMPAL
  115. > Bandung
  116. > Bener
  117. > Gabus
  118. > Karangudi
  119. > Kebonromo
  120. > Klandung
  121. > Ngarum
  122. > Pilangsari

  123. KEC. PLUPUH
  124. > Cangkol
  125. > Dari
  126. > Gedongan
  127. > Gentan Banaran
  128. > Jabung
  129. > Jembangan
  130. > Karanganyar
  131. > Karangwaru
  132. > Karungan
  133. > Manyarejo
  134. > Ngrombo
  135. > Plupuh
  136. > Pungsari
  137. > Sambirejo
  138. > Sidokerto
  139. > Somomorodukun

  140. KEC. SAMBIREJO
  141. > Blimbing
  142. > Dawung
  143. > Jambeyan
  144. > Jetis
  145. > Kadipiro
  146. > Musuk
  147. > Sambi
  148. > Sambirejo
  149. > Sukorejo

  150. SAMBUNGMACAN
  151. > Banaran
  152. > Banyuurip
  153. > Bedoro
  154. > Cemeng
  155. > Gringging
  156. > Karanganyar
  157. > Plumbon
  158. > Sambungmacan
  159. > Toyogo

  160. KEC.SIDOHARJO
  161. > Bentak
  162. > Duyungan
  163. > Jambanan
  164. > Jetak
  165. > Pandak
  166. > Patihan
  167. > Purwosuman
  168. > Sidoharjo
  169. > Singopadu
  170. > Sribit
  171. > Taraman
  172. > Tenggak

  173. KEC. SRAGEN
  174. > Karang Tengah
  175. > Kedungupit
  176. > Nglorog
  177. > Sine
  178. > Sragen Kulon
  179. > Sragen Tengah
  180. > Sragen Wetan
  181. > Tangkil

  182. KEC. SUKODONO
  183. > Baleharjo
  184. > Bendo
  185. > Gebang
  186. > Jati Tengah
  187. > Juwok
  188. > Karanganom
  189. > Majenang
  190. > Newung
  191. > Pantirejo

  192. SUMBERLAWANG
  193. > Cepoko
  194. > Hadiluwih
  195. > Jati
  196. > Kacangan
  197. > Mojopuro
  198. > Ngandul
  199. > Ngargosari
  200. > Ngargotirto
  201. > Pagak
  202. > Pendem
  203. > Tlogotirto

  204. KEC. TANGEN
  205. > Denanyar
  206. > Dukuh
  207. > Galeh
  208. > Jekawal
  209. > Katelan
  210. > Ngrombo
  211. > Sigit

  212. KEC. TANON
  213. > Bonagung
  214. > Gabugan
  215. > Gading
  216. > Gawan
  217. > Jono
  218. > Kalikobok
  219. > Karangasem
  220. > Karangtalun
  221. > Kecik
  222. > Ketro
  223. > Padas
  224. > Pengkol
  225. > Sambiduwur
  226. > Slogo
  227. > Sewatu
  228. > Tanon


Pulau Seribu
Kang Lintas Kang Lintas
Kang Lintas Kang Lintas

Pengunjung Online

2010 Berita Sragen. All Rights Reserved. - Designed by Berita Sragen