Beras Impor Masuk Sragen, Bulog Solo tidak Bertanggung Jawab
News, Pemerintahan, Utama 15.00
Bulog Subdivre III Solo menegaskan tidak akan memasukkan beras impor ke wilayah Solo Raya, sehingga tidak bertanggung jawab atas masuknya beras impor di wilayah Sragen dalam jumlah besar beberapa hari terakhir ini. "Yang jelas, kami masih cukup mengatasi raskin dengan beras lokal. Jadi, tidak mungkin memasukkan beras impor. Kalau di Sragen ada beras impor, itu di luar sepengetahuan Bulog Subdivre III, karena bisa saja dari pintu lain," tegas Kepala Bulog Subdivre III Solo Tri Fajarjanto, Rabu ( 2/11), terkait masuknya beras impor di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Sragen. Namun, dia tidak menampik adanya penggunaan salah satu gudang dolog di Kartosuro yang dipergunakan untuk parkir beras impor, sebelum dipindahkan ke truk engkel dari truk tronton yang membawa beras impor dari Surabaya, untuk selanjutnya diteruskan ke Wonosobo.
Sehari sebelumnya, Ketua Perkumpulan Perberasan dan Penggilingan Beras Jawa Tengah, Tulus Budiono, menyatakan ada pemindahan beras impor untuk tujuan Wonosobo dan juga Magelang di Gudang Dolog Kartosuro, yang merupakan aset Bulog Subdivre III Solo.
"Tapi, itu sifatnya hanya memindahkan, karena daerah Wonosobo tidak mungkin dilalui truk tronton," ujarnya.
Tri menyatakan ketegasan pihaknya untuk menolak beras impor, karena pasokan beras lokal ke sembilan gudang milik Bulog Subdivre III Solo masih mencukupi untuk penanganan raskin hingga Februari 2012 nanti.
Saat ini beras diserap dari Purwodadi, Demak, Cilacap, Purwokerto dan juga beberapa daerah lain yang masih panen hingga akhir November.
Ia mengakui target prognosa 110 ribu ton telah direvisi dan disetujui Bulog Pusat, sehingga yang dikejar saat ini adalah capaian 85 ribu ton beras.
"Dengan serapan yang mencapai 700 ton per hari, sampai batas waktunya, kita yakin bisa meraihnya," tambahnya lagi. (WJ/OL-10)
Sumber : Media Indonesia
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :


