Cantiknya Auditorium Sragen yang Berbalut Batik
Budaya, Kerajinan, Utama 09.03
Ditetapkannya batik sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO, terbukti mampu membangkitkan eforia untuk mengangkat batik sebagai seni budaya asli milik bangsa Indonesia. Nuansa batik selalu mewarnai setiap aspek dan kegiatan sehari-hari masyarakat di Indonesia. Sragen pun tak ketinggalan menyikapi eforia batik tersebut. Salah satunya adalah gedung auditorium kabupaten Sragen, yang merupakan pusat kegiatan seni budaya di kabupaten Sragen. Saat ini gedung Auditorium kabupaten Sragen, yang berlokasi di jalan Rokan tersebut terlihat lebih cantik dengan balutan motif batik pakem terlihat di sana-sini. Gambar motif batik tersebut bukan merupakan wallpaper atau balutan kain. Namun merupakan lukisan dinding motif batik yang dibuat dengan cat minyak. Cara pembuatannya pun mirip membatik di kain, yakni seinci demi seincinya, tentunya hanya dengan menggunakan kuas.
Setiap motif punya makna sendiri-sendiri dari motif batik Alas-alasan, batik Sidomukti, batik Trumtum, dan Batik Wahyu Tumurun. Menurut E. Sardi sang pelukis membutuhkan waktu 20 hari untuk menyelesaikan hasil karyanya. Apalagi pekerjaannya ini membutuhkan ketelitian dan kesempurnaan hasil. Sedikit saja kesalahan karya batiknya tidak akan seindah ini.
Kabag Humas dan Protokol S etdaDrs. Harjuno Toto, MM selaku penanggung jawab gedung auditorium Kabupaten Sragen mengatakan, penambahan motif batik diberbagai sudut gedung auditorium tersebut selain untuk mempercantik penampilan gedung auditorium, juga sebagai upaya nguri-nguri batik sebagai warisan budaya luhur bangsa Indonesia yang sangat tinggi nilainya.
“Apalagi kini batik telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia, pengakuan badan dunia tersebut merupakan cambuk bagi kita agar lebih mencintai seni batik ini. Salah satunya dengan menampilkan motif batik pada gedung auditorium ini “ kata Harjuno. “ Auditorium yang berbalut motif batik ini juga sejalan dengan pencitraan kota Sragen yang merupakan produsen batik “ ungkapnya.
Menurutnya auditorium merupakan satu-satunya gedung berbatik yang berdiri di Sragen, bahkan bisa dibilang pertama kali di provinsi atau mungkin juga di skala nasional. “Alasan dibuat gedung berbatik ini karena batik bukan hanya indah dipandang pada media kertas maupun kain, buktinya ditembok pun tetap terlihat indah. Alangkah baiknya di gedung-gedung diberikan sentuhan ornamen ciri khas Indonesia seperti batik ini,” tambah Harjuno.
Sumber : humas.sragenkab
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :


