SDN 4 BUMIAJI: Tuntut Guru Dimutasi, Puluhan Orangtua Siswa Datangi UPTD Disdik
Bumi Aji, Disdik, Gondang, News, Pemerintahan, Pendidikan, UPTD, Utama 02.28
![]() |
| DATANGI UPTD--Sebanyak 60 orang warga Dukuh Geneng RT 001-RT 008/RW 001, Desa Bumiaji, Gondang, Sragen mendatangi Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kecamatan Gondang untuk menuntut mutasi salah satu guru di SDN 4 Bumiaji, Rabu (23/5/2012). (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS) |
SRAGEN–Sebanyak 60 orang orangtua siswa dan komite SDN 4 Bumiaji, Gondang mendatangi Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kecamatan Gondang, Sragen, Rabu (23/5/2012).
Mereka menuntut salah seorang guru kelas di SDN setempat dimutasi lantaran dinilai ringan tangan dan sering melanggar peraturan sekolah. Puluhan orang yang dipimpin Ketua Komite SDN 4 Bumiaji, Sugito, mendatangi kantor UPTD dengan menaiki kereta mini.
Mereka datang dengan membawa poster yang berisi tulisan tuntutan agar guru yang bersangkutan dipindahtugaskan ke sekolah lain. Kedatangan mereka diterima langsung Plt Kepala UPTD Disdik Gondang, Daryono, dan sejumlah staf UPTD lainnya di Aula UPTD. Mereka berdialog tentang berbagai alasan yang menjadi dasar mutasi guru itu.
“Kami datang ke UPTD ini menindaklanjuti laporan-laporan yang sudah ada, yakni laporan ke Inspektorat pada pertengahan April, laporan ke UPTD ini pada 19 April lalu dan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) awal Mei. Kami mewakili orangtua siswa, guru, tokoh masyarakat asal Geneng dan komite sekolah. Guru tersebut tidak bekerja sesuai pendidik, seperti datang terlambat, pulang paling awal dan seterusnya,” tegas Sugito saat dijumpai Solopos.com, Rabu siang, di sela-sela pertemuan di UPTD.
Menurut dia, guru itu juga sering tidur di kelas saat mengajar. Atas dasar itu, Sugito sebagai Ketua Komite meminta kepada UPTD Disdik untuk meninjau kembali portopolio dan memindahtugaskan guru itu secepatnya.
Senada juga disampaikan Sudarno, 63, warga Geneng RT 001/RW 001, Bumiaji yang ditemui Solopos.com secara terpisah. “Guru yang bersangkutan juga suka ringan tangan kepada siswa. Siswa yang bersangkutan dipesan agar tidak lapor orangtuanya,” tambahnya.
Menanggapi aspirasi masyarakat, Plt Kepala UPTD Disdik Gondang, Daryono, menyatakan bakal menindaklanjuti aspirasi warga dengan memanggil guru SDN 4 Bumiaji terkait. Dia juga bakal mengirimkan surat ke BKD terkait tuntutan masyarakat Bumiaji dalam waktu dekat.
“Kami memang belum pernah klarifikasi langsung ke guru itu. Kalau Kepala SDN sudah sering telepon. Kami segera memanggil guru itu seusai pertemuan,” tambahnya.
Bantah Langgar Aturan
Sementara, Guru SDN 4 Bumiaji Tri Wagini, saat dijumpai wartawan membantah segala tuduhan yang ditujukan padanya. Dia mengaku tidak pernah melanggar aturan sekolah.
“Saya datang terlambat dan pulang lebih cepat itu tidak benar. Apalagi sampai ringan tangan dan tidur saat mengajar juga salah besar. Kalau saya mencubit hidung dan telinga anak itu wajar untuk mengingatkan saja. Anak-anak sudah saya anggap anak sendiri. Kalau tidur di sekolah, saya akui tapi di saat jam-jam istirahat, bukan jam mengajar karena kecapekan,” ujarnya disaksikan Kepala SDN 4 Bumiaji, Tutik Sawitri.
Tri mengungkapkan siap bila dimintai klarifikasi oleh UPTD Disdik maupun oleh BKD. Dia bakal menyampaikan fakta kebenaran terkait tuduhan itu. “Sejak 2003 lalu, saya kedudukan saya sebagai guru di sekolah ini sudah dipermasalahkan. Memang ada beberapa yang tidak suka kepada saya. Mungkin permasalahan ini berkaitan dengan adanya SK honorer yang diduga palsu di sekolah ini,” pungkasnya.
Mereka menuntut salah seorang guru kelas di SDN setempat dimutasi lantaran dinilai ringan tangan dan sering melanggar peraturan sekolah. Puluhan orang yang dipimpin Ketua Komite SDN 4 Bumiaji, Sugito, mendatangi kantor UPTD dengan menaiki kereta mini.
Mereka datang dengan membawa poster yang berisi tulisan tuntutan agar guru yang bersangkutan dipindahtugaskan ke sekolah lain. Kedatangan mereka diterima langsung Plt Kepala UPTD Disdik Gondang, Daryono, dan sejumlah staf UPTD lainnya di Aula UPTD. Mereka berdialog tentang berbagai alasan yang menjadi dasar mutasi guru itu.
“Kami datang ke UPTD ini menindaklanjuti laporan-laporan yang sudah ada, yakni laporan ke Inspektorat pada pertengahan April, laporan ke UPTD ini pada 19 April lalu dan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) awal Mei. Kami mewakili orangtua siswa, guru, tokoh masyarakat asal Geneng dan komite sekolah. Guru tersebut tidak bekerja sesuai pendidik, seperti datang terlambat, pulang paling awal dan seterusnya,” tegas Sugito saat dijumpai Solopos.com, Rabu siang, di sela-sela pertemuan di UPTD.
Menurut dia, guru itu juga sering tidur di kelas saat mengajar. Atas dasar itu, Sugito sebagai Ketua Komite meminta kepada UPTD Disdik untuk meninjau kembali portopolio dan memindahtugaskan guru itu secepatnya.
Senada juga disampaikan Sudarno, 63, warga Geneng RT 001/RW 001, Bumiaji yang ditemui Solopos.com secara terpisah. “Guru yang bersangkutan juga suka ringan tangan kepada siswa. Siswa yang bersangkutan dipesan agar tidak lapor orangtuanya,” tambahnya.
Menanggapi aspirasi masyarakat, Plt Kepala UPTD Disdik Gondang, Daryono, menyatakan bakal menindaklanjuti aspirasi warga dengan memanggil guru SDN 4 Bumiaji terkait. Dia juga bakal mengirimkan surat ke BKD terkait tuntutan masyarakat Bumiaji dalam waktu dekat.
“Kami memang belum pernah klarifikasi langsung ke guru itu. Kalau Kepala SDN sudah sering telepon. Kami segera memanggil guru itu seusai pertemuan,” tambahnya.
Bantah Langgar Aturan
Sementara, Guru SDN 4 Bumiaji Tri Wagini, saat dijumpai wartawan membantah segala tuduhan yang ditujukan padanya. Dia mengaku tidak pernah melanggar aturan sekolah.
“Saya datang terlambat dan pulang lebih cepat itu tidak benar. Apalagi sampai ringan tangan dan tidur saat mengajar juga salah besar. Kalau saya mencubit hidung dan telinga anak itu wajar untuk mengingatkan saja. Anak-anak sudah saya anggap anak sendiri. Kalau tidur di sekolah, saya akui tapi di saat jam-jam istirahat, bukan jam mengajar karena kecapekan,” ujarnya disaksikan Kepala SDN 4 Bumiaji, Tutik Sawitri.
Tri mengungkapkan siap bila dimintai klarifikasi oleh UPTD Disdik maupun oleh BKD. Dia bakal menyampaikan fakta kebenaran terkait tuduhan itu. “Sejak 2003 lalu, saya kedudukan saya sebagai guru di sekolah ini sudah dipermasalahkan. Memang ada beberapa yang tidak suka kepada saya. Mungkin permasalahan ini berkaitan dengan adanya SK honorer yang diduga palsu di sekolah ini,” pungkasnya.
Sumber : solopos
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



