Lempari KA Turangga, 3 Pelajar Diamankan Aparat
Kebonromo, Klandungan, Ngrampal, Patroli, Pilangsari, Tawengan, Utama 22.32
SRAGEN—Tiga pelajar asal Desa Klandungan, Kecamatan Ngrampal, Sragen digiring ke Mapolsek Ngrampal oleh petugas keamanan Stasiun Kereta Api (KA) Kebonromo, Ngrampal, Sragen, Jumat (3/8) malam, lantaran diduga melempar KA Turangga tujuan Surabaya-Jakarta yang melintas di km 229, tepatnya di Jembatan Layang Dukuh Tawengan, Pilangsari, Ngrampal.
Peristiwa pelemparan batu itu bermula saat tiga pelajar berinisial AP, 16, Wy, 19, dan SAP, 18, mengendari motor dan berhenti di jembatan tersebut setelah menjalankan Salat Tarawih. Tempat tersebut memang sering dipakai nongkrong para pemuda seusai bertarawih. Saat KA Turangga melintas dari arah timur, ketiga remaja itu tiba-tiba menjatuhkan batu dari jembatan layang dan mengenai badan KA.
Masinis KA yang mengetahui kejadian itu langsung berkomunikasi dengan Stasiun KA Kebonromo yang paling dekat dengan lokasi kejadian. Petugas keamanan stasiun langsung ke tempat tongkrongan para remaja itu dan menangkap tiga pelaku pelemparan. “Ketiga remaja itu memang dibawa ke stasiun dulu untuk dimintai keterangan. Kemudian saya merekomendasikan agar diserahkan ke Polsek Ngrampal untuk ditindaklanjuti. Yang jelas dari pihak KA tidak ada kerusakan yang berarti. Kami meminta kepada aparat kepolisian agar ketiga anak yang berstatus pelajar itu dibina saja,” ujar Kepala Stasiun KA Kebonromo, Joko Mulyana, saat dihubungai Solopos.com, Sabtu siang.
Pelaku masih di Polsek Ngrampal hingga Sabtu siang. Orangtua pelaku sudah didatangkan ke Polsek Ngrampal untuk diberi pembinaan. Kapolsek Ngrampal, AKP I Ketut Sukarda, sudah meminta ketiga anak itu untuk membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan tindakan serupa. Dua anak di antaranya masih pelajar di sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta dan seorang lainnya anak lulusan SMP. “Ya, saya hanya iseng melemparkan batu ke bawah jembatan saat ada KA lewat. Saya tidak memiliki maksud lain,” aku SAP, salah satu remaja, saat dijumpai wartawan.
Kasubag Humas AKP Mulyani mewakili Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, saat ditemui wartawan di Mapolres Sragen, menerangkan motif yang dilakukan ketiga remaja itu hanya iseng. “Karena statusnya masih pelajar, maka mereka hanya dibina. Lagipula tidak ada yang dirugikan, karena dari pihak KA tidak ada kerusakan,” pungkasnya.
Peristiwa pelemparan batu itu bermula saat tiga pelajar berinisial AP, 16, Wy, 19, dan SAP, 18, mengendari motor dan berhenti di jembatan tersebut setelah menjalankan Salat Tarawih. Tempat tersebut memang sering dipakai nongkrong para pemuda seusai bertarawih. Saat KA Turangga melintas dari arah timur, ketiga remaja itu tiba-tiba menjatuhkan batu dari jembatan layang dan mengenai badan KA.
Masinis KA yang mengetahui kejadian itu langsung berkomunikasi dengan Stasiun KA Kebonromo yang paling dekat dengan lokasi kejadian. Petugas keamanan stasiun langsung ke tempat tongkrongan para remaja itu dan menangkap tiga pelaku pelemparan. “Ketiga remaja itu memang dibawa ke stasiun dulu untuk dimintai keterangan. Kemudian saya merekomendasikan agar diserahkan ke Polsek Ngrampal untuk ditindaklanjuti. Yang jelas dari pihak KA tidak ada kerusakan yang berarti. Kami meminta kepada aparat kepolisian agar ketiga anak yang berstatus pelajar itu dibina saja,” ujar Kepala Stasiun KA Kebonromo, Joko Mulyana, saat dihubungai Solopos.com, Sabtu siang.
Pelaku masih di Polsek Ngrampal hingga Sabtu siang. Orangtua pelaku sudah didatangkan ke Polsek Ngrampal untuk diberi pembinaan. Kapolsek Ngrampal, AKP I Ketut Sukarda, sudah meminta ketiga anak itu untuk membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan tindakan serupa. Dua anak di antaranya masih pelajar di sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta dan seorang lainnya anak lulusan SMP. “Ya, saya hanya iseng melemparkan batu ke bawah jembatan saat ada KA lewat. Saya tidak memiliki maksud lain,” aku SAP, salah satu remaja, saat dijumpai wartawan.
Kasubag Humas AKP Mulyani mewakili Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, saat ditemui wartawan di Mapolres Sragen, menerangkan motif yang dilakukan ketiga remaja itu hanya iseng. “Karena statusnya masih pelajar, maka mereka hanya dibina. Lagipula tidak ada yang dirugikan, karena dari pihak KA tidak ada kerusakan,” pungkasnya.
Sumber : Solopos.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh Unknown
pada 22.32.
dan Dikategorikan pada
Kebonromo,
Klandungan,
Ngrampal,
Patroli,
Pilangsari,
Tawengan,
Utama
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas