Motif Sakit Hati, Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi
Bangak, Patroli, Utama 20.44
Polres Sragen berhasil menangkap pelaku pembunuhan dan mutilasi warga
Sidomulyo RT 046/013, Sragen Wetan, Sragen, Siska Tri Wijayanti, 23,
yakni warga Kampung Bangak, RT 002/001, Sine, Sragen, Eko Sunarno, 32,
di rumahnya, Minggu (22/9/2013) sekitar pukul 22.00 WIB.
Pelaku berhasil ditangkap kurang dari 12 jam sejak penemuan tubuh
korban di Sungai Mungkung perbatasan Dukuh Karangmanis, Pandak,
Sidoharjo, dan Dukuh Gabusan, Tangkil, Sragen, Minggu sekitar pukul
11.30 WIB.
Polres Sragen mengambil langkah sigap menangkap pelaku yang tak lain
teman dekat korban, Eko, di rumahnya sekitar 10-11 jam sejak penemuan
mayat korban.
Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Polres Sragen, Eko tidak
melakukan perlawanan saat ditangkap. Bahkan dia mengaku membunuh,
membakar dan memutilasi Siska.
“Pelaku satu orang. Motif pelaku sakit hati. Pelaku pernah bertengkar
dengan suami korban karena selalu dijadikan kambing hitam. Siska
mengaku kepada suami bahwa uangnya selalu dipinjam tersangka,” kata
Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, saat ditemui Solopos.com di
sekitar lokasi pembunuhan, Senin (23/9/2013).
Dalam menjalankan aksinya, pelaku mengajak korban bertemu di Sragen,
Sabtu (21/9) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu pelaku beralasan mengajak
korban melakukan upacara ritual tertentu di suatu tempat. Korban datang
mengendarai sepeda motor milik teman kerjanya, Yamaha Mio warga merah,
AD 2193 TE. Pelaku memutuskan berboncengan dengan korban menggunakan
Mio. Mereka berdua menuju lokasi pembunuhan di jalan persawahan di dekat
Sungai Mungkung di Dukuh Karangmanis, Pandak, Sidoharjo. Dilokasi
itulah Siska meregang nyawa.
Dhani memaparkan Siska dibunuh dengan ditusuk menggunakan senjata
tajam di antara ulu hati dan perut. Setelah korban tidak berdaya, tubuh
korban disiram cairan diduga bensin lantas dibakar. Namun Eko belum
menyudahi tindakan. Eko mengaku pulang mengambil samurai dan menukar Mio
menggunakan sepeda motor lain. Dia kembali ke lokasi mayat Siska
membawa senjata tajam diduga samurai untuk menggorok leher Siska dan
memotong beberapa bagian tubuh korban. Usai menyelesaikan tugas, Eko
pulang ke rumah dan mengganti baju. Sementara itu baju yang digunakan
untuk menghabisi nyawa Siska dibuang.
Dhani menuturkan Eko menghabisi nyawa korban seorang diri. Dhani
memaparkan hasil pemeriksaan pihak RSUD Sragen menduga korban masih
hidup saat dibakar. Sehingga korban meregang nyawa bukan karena ditusuk
dan mutilasi tetapi dibakar. Hasil pemeriksaan tubuh korban terbakar
stadium IV sehingga tidak mungkin selamat.
Sumber : http://www.solopos.com/
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :


