Bisnis Esek-Esek Bayanan Bentuk Paguyuban, PSK Kemukus Dilarang Masuk!
Bayanan, Utama 23.43
Ada yang menarik di balik bisnis esek-esek wisata pemandian air panas Dukuh Bayanan,
Desa Jembean, Kecamatan Sambirejo, Sragen. Pelaku bisnis tersebut, baik
itu pengelola warung maupun para pekerja seks komersial (PSK) membentuk
paguyuban.
Banyaknya pengunjung warung-warung tersebut terasa aneh di tengah
klaim Pemkab Sragen tak ada tempat lokalisasi di Sragen. Keanehan itu
terjawab saat Solopos.com mendengar penjelasan SA, wanita berusia 20 tahun yang menawarkan jasa plus-plus di salah satu warung Bayanan, Sabtu (13/12/2014).
SA mengatakan masyarakat setempat dan pihak pengelola wisata Bayanan tidak akan mempermasalahkan bisnis esek-esek di Bayanan.
Menurut dia, mereka sudah mendapat izin dari masyarakat, Pemerintah
Desa (Pemdes) Jambean, dan kepolisian untuk memberikan jasa pelayanan
dengan dalih teman berkaraoke. “Enggak ada apa-apa. Sudah lama pada di
sini,” tegas SA.
Dia juga menyebut semua pihak yang terlibat di Bayanan, mulai dari
pemilik warung, pemilik penginapan, pemilik tempat karaoke, sampai
pengelola wisata, sangat kompak.
Pemilik atau penjaga warung mempunyai jaringan atau perjanjian khusus dengan pengelola karaoke dan losmen.
Kompak Sepakat
“Tergantung, kalau kami [sudah ada kesepakatan] dengan yang di sana
[sambil menunjukkan losmen dan tempat karaoke tidak jauh dari warung],”
jelas SA.
Sementara itu, saat dimintai informasi, Perangkat Desa Jambeyan,
Hadi, mengatakan jumlah pelayan hiburan di sekitar Bayanan sekitar 27
orang yang tergabung dalam satu kelompok atau paguyuban.
Jumlah tersebut berdasar pendataan yang dilakukan Pemdes Jambeyan, warga, dan kepolisian setempat setelah aktivitas esek-esek Gunung Kemukus banyak diberitakan.
Ditutupnya praktik prostitusi di Kemukus memang membuat sejumlah PSK
penyedia jasa mencoba mencari lokasi lainnya. SA mengatakan sempat ada
satu atau dua PSK Kemukus datang ke Bayanan.
“Kami enggak mau [menerima perempuan dari Kemukus]. Nanti tambah
banyak. Di sini kan sudah didata juga. Sudah tetap. Mereka enggak ke
sini, mungkin lari kemana tempat lain menghindar [operasi],” kata dia.
Hadi pun menegaskan jumlah PSK di Bayanan sudah didata. “Warga tidak
memperbolehkan masuk. [Pelayan hiburan] di Bayanan sudah tetap dan
memang sudah ada sejak lama meski bukan dari warga sini,” kata Hadi.
Sumber : http://www.solopos.com/2014/12/19/prostitusi-sragen-bisnis-esek-esek-bayanan-bentuk-paguyuban-psk-kemukus-dilarang-masuk-561287
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



