Mau Irit, Gunakan Saja Motor Tenaga Surya


Mungkin sebagian besar dari kita sering mengeluhkan panasnya terik matahari yang kian menyengat akhir-akhir ini.  Namun tidak demikian halnya dengan Gino Gunawan (55), seorang pegawai di lingkungan Kantor Perindustrian Koperasi (Inkop) dan UKM Pemkab Sragen. Berkat tangan terampil dan ide cemerlang yang ia miliki, Gino yang juga petani ini berhasil merancang dan sekaligus merakit sebuah kendaraan bermotor tenaga surya.

Keberadaan panas matahari kian dilirik sebagai solusi energy alternative. Sinar matahari yang diserap solar cell, melalui piranti elektrik diubah menjadi arus DC yang selanjutnya disimpan dalam aki yang kemudian berfungsi sebagai setrum pencatu daya. Energi inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti trafic light, pemanas air, pembangkit listrik dan sebagainya.

Gino. Ayah dua orang anak ini mengaku memperoleh ide merakit motor listrik tenaga Surya saat melihat motor listrik Treko yang berseliweran di bumi Sukowati beberapa waktu lalu. Ide dasarnya adalah bagaimana mengoptimalkan motor tenaga listrik tersebut tanpa harus mengecharge battery setiap saat.  Ide tersebut lantas ia realisasikan dengan membeli dynamo penggerak motor listrik. “Cukup lama mas indentnya, untuk memesan dynamo ini saja harus menunggu waktu 6 bulan” terang Gino. Memang, Gino banyak menemui kendala masalah ketersediaan barang dikarenakan barang-barang tersebut haris dia pesan dari Jakarta dan seringkali harus indent terlebih dahulu. Untuk panel surya, Gino mempergunakan 5 lembar panel surya Altari yang masing-masing mampu menghasilkan arus listrik 5 Ampere. “waktu itu satu lembar panel surya harganya sekitar Rp. 2,5 juta, itupun saya beli di Jakarta melalui internet, sekarang harganya sudah mencapai Rp 7 juta/ lembar. Bahkan lebih” terang Gino.

Kesulita yang ia alami adalah dalam membentuk konstruksi frame yang ringan namun kokoh untuk motor listrik tenaga suryanya. Karena masih dilakukan secara manual (bahkan tradisional) bobot bersih motor tenaga surya yang ia rakit membengkak hingga hampir 160Kg. Padahal, idealnya motor listrik tersebut akan bekerja optimal jika bobot kosong kendaraan dibawah 100Kg. Belum lagi system aerodinamika yang cukup memusingkan. Gino menuturkan bahwa ia masih “puyeng” memikirkan cara mendesain bodi kendaraannya. Sebab, jika tidak ditutup, pengendara akan merasakan pantulan panas aspal jalan raya yang menyengat, akan tetapi jika ditutup body, aerodinamika motor akan sangat mengganggu laju motor tersebut. Belum lagi bobot kendaraan yang kian membengkak.

Untuk frame, Gino masih menggunakan pipa turbular yang terkenal kokoh namun memiliki bobot yang sangat berat. Saat ini ia masih berupaya mencari frame yang ringan, kokoh namun murah untuk diaplikasikan pada motor listrik tenaga surya rakitannya. “Sebenarnya ada frame yang sangat ringan namun kuat, akan tetapi harganya sangat mahal mas. Teknologi tersebut banyak diaplikasikan pada sepeda balap professional maupun body pesawat terbang. “ Dengan menggunakan baja karbon maupun titanium alloy atau alluminium alloy, memang akan didapatkan frame yang sangat ringan namun teruji kekuatannya. Akan tetapi bahan semacam ini tentu saja tidak mudah didapat. Belum lagi pengerjaanya mustahil dilakukan dengan alat las tradisional. Mesti mengenakan mesin pabrik.

Total Gino menghabiskan biaya sekitar 30 juta rupiah lebih untuk sebuah prototype motor tenaga surya tersebut. Biaya tersebut terhitiung cukup besar, sebab anggaran Gino membengkak dikarenakan trial error yang sering terjadi selama proses perakitan. Jika diproduksi dalam skala missal, biaya yang dikeluarakan tisp unitnya pasti akan jauh lebih murah. Bahkan mungkin hingga 50% terang Gino.

Gino mengakui bahwa masih banyak terdapat kelemahan disana-sini pada motor tenaga surya buatannya. Maklum, motor tersebut ia rakit seorang diri dengan teknologi sederhana dan bahkan dengan pembiayaan sendiri. Memang, prototype kendaraan tenaga surya sudah cukup banyak diberitakan. Akan tetapi kendaraan tersebut dirakit oleh institusi-institusi baik pendidikan maupun institusi lainnya baik skala nasional, bahkan kelas dunia. Akan tetapi, menilik status Gino yang hanya PNS kabupaten dan juga seorang petani, hal ini tentu saja sangat luar biasa. Hal ini membuktikan bahwa kualitas SDM di Bumi Sukowati tidaklah kalah dari daerah-daerah lain, bahkan mungkin jauh lebih unggul.

Kedepan, Gino sangat berharap ada pihak-pihak terkait yang bersedia membantunya dalam mengembangkan prototype motor tenaga surya buatannya. Bantuan yang ia harapkan tidak hanya berupa bantuan financial, akan tetapi juga teknologi atau bahkan hanya sekedar informasi mengenai peralatan yang ia butuhkan untuk meningkatkan arus listrik dan juga enyimpannya ke dalam baterai yang tahan lama. “ Saya kesulitan mencarinya mas, kalau ada siapapun yang bisa membantu, walau Cuma informasi dimana saya harus mencari saya akan sangat berterimakasih sekali” demikian Gino menutup wawancara tersebut. (Zi Bang)

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh lintas-sragen pada 19.46. dan Dikategorikan pada . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas
  1. KEC. GEMOLONG
  2. > Brangkal
  3. > Gemolong
  4. > Genengduwur
  5. > Jatibatur
  6. > Jenalas
  7. > Kalangan
  8. > Kragilan
  9. > Kwangen
  10. > Kaloran
  11. > Nganti
  12. >Ngembatpadas
  13. > Paleman
  14. > Purworejo
  15. > Tegaldowo

  16. KEC. GESI
  17. > Blangu
  18. > Gesi
  19. > Pilangsari
  20. > Poleng
  21. > Slendro
  22. > Srawung
  23. > Tanggan

  24. KEC. GONDANG
  25. > Bumiaji
  26. > Glonggong
  27. > Gondang
  28. > Kaliwedi
  29. > Plosorejo
  30. > Srimulyo
  31. > Tegalrejo
  32. > Tunggul
  33. > Wonotolo

  34. KEC. JENAR
  35. > Banyuurip
  36. > Dawung
  37. > Japoh
  38. > Jenar
  39. > Kandangsapi
  40. > Mlale
  41. > Ngepringan

  42. KEC. KALIJAMBE
  43. > Banaran
  44. > Bukuran
  45. > Donoyudan
  46. > Jetis Karangpung
  47. > Kalimacan
  48. > Karangjati
  49. > Keden
  50. > Krikilan
  51. > Ngebung
  52. > Samberembe
  53. > Saren
  54. > Tegalombo
  55. > Trobayan
  56. > Wonorejo

  57. KARANGMALANG
  58. > Guworejo
  59. > Jurangjero
  60. > Kedungwaduk
  61. > Kroyo
  62. > Mojorejo
  63. > PelemGadung
  64. > Plosokerep
  65. > Plumbungan
  66. > Puro
  67. > Saradan

  68. KEC. KEDAWUNG
  69. > Bendungan
  70. > Celep
  71. > Jenggrik
  72. > Karangpelem
  73. > Kedawung
  74. > Mojodoyong
  75. > Mojokerto
  76. > Pengkok
  77. > Wonokerso
  78. > Wonorejo

  79. KEC. MASARAN
  80. > Dawungan
  81. > Gebang
  82. > Jati
  83. > Jirapan
  84. > Karangmalang
  85. > Kliwonan
  86. > Krebet
  87. > Krikilan
  88. > Masaran
  89. > Pilang
  90. > Pringanom
  91. > Sepat
  92. > Sidodadi

  93. KEC. MIRI
  94. > Geneng
  95. > Jeruk
  96. > Sunggingan
  97. > Girimargo
  98. > Doyong
  99. > Soko
  100. > Brojol
  101. > Bogor
  102. > Gilirejo
  103. > Gilirejo Baru

  104. KEC. MONDOKAN
  105. > Sono
  106. > Tempelrejo
  107. > Trombol
  108. > Jekani
  109. > Pare
  110. > Kedawung
  111. > Jambangan
  112. > Gemantar
  113. > Sumberejo

  114. KEC. NGRAMPAL
  115. > Bandung
  116. > Bener
  117. > Gabus
  118. > Karangudi
  119. > Kebonromo
  120. > Klandung
  121. > Ngarum
  122. > Pilangsari

  123. KEC. PLUPUH
  124. > Cangkol
  125. > Dari
  126. > Gedongan
  127. > Gentan Banaran
  128. > Jabung
  129. > Jembangan
  130. > Karanganyar
  131. > Karangwaru
  132. > Karungan
  133. > Manyarejo
  134. > Ngrombo
  135. > Plupuh
  136. > Pungsari
  137. > Sambirejo
  138. > Sidokerto
  139. > Somomorodukun

  140. KEC. SAMBIREJO
  141. > Blimbing
  142. > Dawung
  143. > Jambeyan
  144. > Jetis
  145. > Kadipiro
  146. > Musuk
  147. > Sambi
  148. > Sambirejo
  149. > Sukorejo

  150. SAMBUNGMACAN
  151. > Banaran
  152. > Banyuurip
  153. > Bedoro
  154. > Cemeng
  155. > Gringging
  156. > Karanganyar
  157. > Plumbon
  158. > Sambungmacan
  159. > Toyogo

  160. KEC.SIDOHARJO
  161. > Bentak
  162. > Duyungan
  163. > Jambanan
  164. > Jetak
  165. > Pandak
  166. > Patihan
  167. > Purwosuman
  168. > Sidoharjo
  169. > Singopadu
  170. > Sribit
  171. > Taraman
  172. > Tenggak

  173. KEC. SRAGEN
  174. > Karang Tengah
  175. > Kedungupit
  176. > Nglorog
  177. > Sine
  178. > Sragen Kulon
  179. > Sragen Tengah
  180. > Sragen Wetan
  181. > Tangkil

  182. KEC. SUKODONO
  183. > Baleharjo
  184. > Bendo
  185. > Gebang
  186. > Jati Tengah
  187. > Juwok
  188. > Karanganom
  189. > Majenang
  190. > Newung
  191. > Pantirejo

  192. SUMBERLAWANG
  193. > Cepoko
  194. > Hadiluwih
  195. > Jati
  196. > Kacangan
  197. > Mojopuro
  198. > Ngandul
  199. > Ngargosari
  200. > Ngargotirto
  201. > Pagak
  202. > Pendem
  203. > Tlogotirto

  204. KEC. TANGEN
  205. > Denanyar
  206. > Dukuh
  207. > Galeh
  208. > Jekawal
  209. > Katelan
  210. > Ngrombo
  211. > Sigit

  212. KEC. TANON
  213. > Bonagung
  214. > Gabugan
  215. > Gading
  216. > Gawan
  217. > Jono
  218. > Kalikobok
  219. > Karangasem
  220. > Karangtalun
  221. > Kecik
  222. > Ketro
  223. > Padas
  224. > Pengkol
  225. > Sambiduwur
  226. > Slogo
  227. > Sewatu
  228. > Tanon


Pulau Seribu
Kang Lintas Kang Lintas
Kang Lintas Kang Lintas

Pengunjung Online

2010 Berita Sragen. All Rights Reserved. - Designed by Berita Sragen