HARINI : Menapaki Sukses dari Terjalnya Panjat Tebing
Tokoh 19.46

Jatuh Cinta Pertama pada Panjat Tebing
Bertemu Harini pertama kali, pasti tidak menyangka gadis manis semampai inilah yang kerapkali berhasil menaklukan rintangan di cabang olahraga panjat tebing. Perawakannya langsing, namun terlihat kokoh dan kuat. Terbukti, berbagai kejuaran panjat tebing mampu dimenangkannya. Dengan pembawaannya yang santai dan ramah, ia menceritakan dari awal ketertarikannya pada olahraga ekstrem yang lebih banyak di minati oleh kaum pria ini.
Rini, demikian ia biasa dipanggil, menuturkan awal mula ia berkenalan dengan Panjat Tebing, saat masih duduk di kelas 2 SMA. “Saat itu saya bergabung dengan WAKPAS (Wahana Kreatifitas Pencinta Alam Sragen), disanalah saya mulai tertarik dengan panjat tebing” tuturnya. Ia mengaku bergabung dengan panjat tebing murni karena minatnya sendiri, sebab ia bukan berasal dari keluarga yang yang bergelut pada bidang panjat tebing atau keluarga atlet.
Sewaktu bergabung dengan wakpas, Rini kerap mengikuti berbagai kegiatan panjat tebing di sekitar Sragen. Ternyata bakatnya menaklukan dinding terjal mendapat perhatian dari salah satu pengurus olahraga panjat tebing. Ia pun mulai ditawari untuk mengikuti berbagai kejuaraan baik yang bersifat lokal maupun regional. Gadis kelahiran 26 tahun lalu ini pun mulai memantapkan karirnya pada panjat tebing, saat melanjutkan pendidikannya di AKAKOM Yogyakarta. Melalui kegiatan olahraga ini di kampus serta bergabung dengan FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia), ia rutin mengikuti berbagai kejuaraan yang digelar baik skala lokal, regional dan nasional. Tidak terhitung lagi berapa jumlah kompetisi tingkat regional maupun nasional yang telah ia ikuti. Bahkan, Harini telah mewakili Indonesia pada lima kali kejuaraan Internasional diantaranya yang digelar di Xining China yang bertajuk “World Climbing Championship” dan yang baru saja dihelat adalah kejuaraan yang digelar di Makassar pada 16 – 17 Oktober 2009, yakni event “Indonesian Open Extreme Competition”. “Peserta event tersebut tidak hanya dari Indonesia, namun juga Korea, Malaysia, Singapura, Thailand dan banyak lagi”jelasnya. Di kejuaraan itu, ia mampu pulang sebagai juara IV.
Prestasi yang Berkesan
Lebih dari 30 Event berskala lokal, nasional hingga Internasional telah diikutinya dan membuahkan seabreg prestasi. Harini yang menguasai semua nomor di olahraga Panjat Tebing baik kategori Lead, Speed maupun Boulder tidak akan melupakan PON XVII/2008. Event ini sangat berkesan karena ia mampu menyumbangkan emas yang merupakan pertama kalinya diraih oleh cabang olahraga Panjat Tebing dari Jawa Tengah. Itupun tidak hanya satu, melainkan 2 medali emas. Ia merasa terharu karena prestasinya ini mampu membahagiakan berbagai pihak serta membawa harum nama Propinsi Jawa Tengah khususnya kabuapten Sragen di tingkat nasional.
Menurut Harini , Panjat Tebing telah mampu merubah hidupnya. Dari berbagai prestasi yang berhasil diraih, telah banyak membawa manfaat. Selain teman dan relasi yang bertambah, reward yang diberikan juga cukup menguntungkan baginya. Bahkan melalui olahraga inilah ia bertemu dengan orang yang kini menjadi teman hidupnya yaitu Jimmy Imran. yang juga merupakan atlet panjat tebing dan telah melangsungkan pernikahan pada bulan April 2009 lalu.
Telah banyak kesuksesan yang diraih melalui Olahraga Panjat Tebing ini. “Menekuni olahraga panjat tebing ini mampu menambah sisi religius saya” tambahnya. Rasa syukurnya pada Tuhan semakin bertambah seiring berbagai prestasi yang telah berhasil direngkuhnya.
Harapan Harini
Saat ini aktifitas Harini semakin bertambah. Selain aktif menggeluti olahraga panjat tebing baik sebagai Atlet Nasional maupun pelatih bagi remaja, ia juga bekerja sebagai salah satu staff di Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen. Prestasinya sebagai atlet nasional yang mengharumkan Sragen, mampu mengantarkannya diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemkab. Sragen.
Ia pun dituntut untuk cerdas membagi waktu antara pekerjaan sebagai abdi negara dan latihan dalam mempersiapkan kejuaraan. “Pagi hari sebelum ke kantor dan sepulang dari kantor, saya sempatkan untuk latihan, disamping tetap melatih para remaja di GOR Diponegoro Sragen seminggu dua kali pada sore hari” tuturnya.
Harini menjelaskan masih sedikit minat yang ditunjukan para remaja di kabupaten Sragen terhadap olahraga panjat tebing ini. ”Kebanyakan hanya bersifat hobby sementara, sedikit yang serius berlatih” jelasnya. Ia pun mengajak siapapun yang berminat pada panjat tebing untuk serius berlatih. Panjat tebing terbukti telah melahirkan kesuksesan dalam hidup Harini. (Ryan-Humas).
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
