Budidaya Ikan Patin Kolam Terpal Digandrungi Warga Jembangan Sragen
Jembangan, Plupuh, Utama 11.46
Ketua Kelompok Tani Ngudi Rejeki I,
Hartono, dan Penyuluh BP3K Plupuh, Sukatno, memberikan makan ikan patin
yang dibudidayakan di kolam terpal, Senin (23/9/2013). (Himawan Ardhi
Ristanto/JIBI/Solopos)
Kelompok
tani di Desa Jembangan, Kecamatan Plupuh, Sragen mengembangkan
pembudidayaan ikan patin menggunakan media kolam terpal.
Mereka
memanfaatkan air dari Pamsimas yang sebelumnya terbatas digunakan untuk
memenuhi kebutuhan air minum dan MCK. Berdasarkan informasi yang
dihimpun Solopos.com, Senin (23/9/2013) petani di Desa
Jembangan tengah menggandrungi pembudidayaan ikan patin di kolam terpal.
Mereka tersebar di beberapa dukuh, tetapi jumlah terbanyak di Dukuh
Jengglong, karena terkumpul dalam satu kompleks.
Penyuluh dari
Badan Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K)
Plupuh area Jembangan-Sidokerto, Sukatno, saat ditemui Solopos.com
di Dusun Jengglong, Senin, mengatakan petani mulai tertarik untuk
membudidayakan ikan patin dengan media kolam terpal setelah melihat
pembudidayaan di kolam percontohan Pamong Tani Desa (PTD) Jembangan.
Selain
itu, sekitar Februari lalu, petani mendapatkan bantuan benih patin
cuma-cuma sebanyak 200 ekor/orang. “Kami mencoba membudidayakan ikan
patin ini di Desa Jembangan, tetapi yang paling baik di Kelompok Ngudi
Rejeki I, Dusun Jengglong ini,” terang dia.
Dia mengungkapkan
membudidayakan ikan patin tak beda jauh dengan budidaya ikan lele,
tetapi kualitas air mesti dijaga agar tidak terlampau keruh. Prospek
budidaya ikan patin juga lebih menjanjikan dibandingkan ikan lele,
walaupun untuk panen harus menunggu 6-8 bulan. “Sementara ini usaha
pembesaran ikan patin lebih diarahkan untuk peningkatan gizi keluarga,
tetapi perkembangan lebih lanjut untuk peningkatan income. Harga ikan
patin di pasaran lebih tinggi sekitar Rp14.000/kg, sedang ikan lele
sekitar Rp12.000/Kg,” ujar dia.
Ditemui di tempat yang sama, Ketua
Kelompok Tani Ngudi Rejeki I, Hartono, mengatakan saat ini tengah
membudidayakan ikan patin di dua kolam ukuran 2 meter x 3 meter. Dalam
satu kolam tersebut ditebar benih ikan patin sebanyak 200 ekor/kolam.
“Saat ini usia ikan sudah empat bulan, dua bulan lagi sudah dapat
dipanen. Nanti pada bulan ke enam minimal berat ikan 6-7 Ons/ekor,
tetapi jika dibudidayakan lebih lama, berat ikan juga semakin
berkembang,” ujar dia.
Lebih lanjut, 36 anggota Kelompok Tani
Ngudi Rejeki I juga membudidayakan ikan patin di media kolam terpal.
Dia mengungkapkan kali pertama membudidayakan ikan patin yang dimulai
sejak Februari lalu. Ikhwal sumber air, ia mengatakan mengambil dari
sumur dalam Pamsimas. “Sumber air Pamsimas kami gunakan tidak sebatas
untuk minum dan MCK saja, tetapi sekarang untuk pengembangan usaha
budidaya kolam terpal ini,” tandasnya.
Sumber : http://www.sragenpos.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :


