DADI MULYO, MULYO KARENA KULIT IKAN
Doyong, Kerajinan, Miri, Pungkruk, Utama 12.00
MIRI - Kelompok Tani Ikan Produksi Samak kulit Ikan DADI MULYO dibentuk sebagai upaya memberdayakan potensi masyarakat wilayah Kecamatan Miri khususnya DK. Pungkruk, Ds. Doyong. Wilayah Kecamatan Miri yang merupakan kawasan Waduk Kedung Ombo (WKO) merupakan potensi perikanan air tawar yang menjanjikan.
Didukung dengan semangat masyarakat untuk berkarya dan dukungan dana dari Pemerintah Daerah DADI MULYO berhasil menjadi embrio pemanfaatan ikan air tawar tidak hanya sekedar dikonsumsi tetapi diolah menjadi bahan baku tas, sepatu, dompet, dll melalui proses penyamakan kulit ikan.
Embrio ini akan semakin dikembangkan seiring dengan peningkatan kemampian (skill) dan ketersediaan peralatan yang lebih modern, ditunjang dengan pemasangan yang lebih luas. Kelompok Tani yang beranggotakan 10 orang ini, telah banyak melakukan kegiatan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan wira usahanya, antara lain: menerima kunjungan dari Balai Besar karet, Kulit dan Plastik (BBKKP) Yogjakarta, Pelatihan Penyamakan Kulit Ikan Nila, Study Banding ke BBKKP Yogjakarta, Kunjungan ke DIAN MANDALA Perusahaan eksportir kulit ikan.
Untuk menyamak kulit ikan hingga menjadi lembaran kulit yang siap dijadikan bahan baku pembuatan tas dan lainnya dibutuhkan waktu sekitar lima hari. Tak mudah untuk menyamak kulit ikan hingga menjadi bahan baku kerajinan yang kuat dan mengkilap. Setidaknya ada 21 tahap yang harus dilaluinya. Ketekuan, kejelian dan kesabaran adalah faktor yang sangat dibutuhkan. Bila tidak jeli dan sabar dipastikan tak dapat menghasilkan kulit ikan yang kuat dan mengkilat, terang Wagiman.
Setelah Kelompok Tani Ikan Produksi Samak Kulit Ikan DADI MULYO terbentuk dan berjalan dengan baik maka pengembangan selanjutnya adalah penggunaan peralatan yang lebih modern, dimana selama ini hanya menggunakan peralatan, selain itu kualitas samakan kulit ikan lebih dikembangkan dengan mengacu pada standar baku kebutuhan pasar agar pemasaran bahan baku samak kulit ikan dapat menembus pasar yang lebih luas.
Pengembangan selanjutnya adalah pengembangan industri pendukung seperti industri abon ikan air tawar, industri kerajinan berbahan kulit (tas, dompet, sepatu, sandal, dan lain-lain). Pengembangan industri pendukung ini akan lebih menguatkan program pemberdayaan masyarakat, terutama potensi ikan air tawar di wilayah Kecamatan Miri sehingga dapat mewujudkan Wilayah Kecamatan Miri sebagai sentra industri penyamakan kulit ikan air tawar. (pjn/yl)
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :