RENYAH DAN GURIHNYA KARAK DARI GEMOLONG
Gemolong, Kuliner, Utama 21.39

Gemolong - Matahari belum tinggi namun ibu Sri Widodo perempuan paruh baya warga Dusun Kategan Rt 04/04 Desa Gemolong Kecamatan Gemolong yang kesehariannya berprofesi perajin karak nampak sedang membolak-balik karak hasil olahannya. Itulah rutinitas ibu sri sehari-hari, dimulai dari jam 4 pagi sampai hampir jam 12 siang.
Tiap hari ibu Sri memproduksi sekitar 15 kg beras untuk diolah menjadi karak. Bahan yang diperlukan untuk membuat karak yaitu : bahan utama 15 kg beras dicampur 5kg loyang (nasi aking kualitas bagus), bawang ¾ kg, obat gendar.
Proses pembuatan dimulai dengan mencuci bersih beras kemudian beras yang sudah bersih di karu(ditanak) dicampur dengan bumbu bawang putih yang sudah dihaluskan dan obat gendar,proses karu menggunakan panci (dandang) besar kemudian setelah agak matang karon beras diangakat didiamkan beberapa saat kemudian ditanak lagi sekitar ½ jam setelah kematangan cukup bahan karak yamg sudah matang diangkat dan dimasukkan kedalam wadah dari kayu dengan garis tengah berukuran sekitar 25 cm kemudian ditumbuk sampai halus. Proses penumbukan selama sekitar ½ jam dan harus dikerjakan oleh 2 orang supaya mendapatkan hasil gendar yang cukup halus, lalu dimasukkan kedalam cetakan kotak sebesar ukuran batu bata, gendar dicetak supaya karak yang dihasilkan berukuran sama dan memudahkan pemotongan.
Setelah gendar dingin proses selanjutnya yaitu pemotongan, untuk pemotongan biasanya ibu Sri Widodo mempekerjakan 3 orang karena beliau tidak sanggup kalau harus mengerjakan sendiri. Proses pemotongan ini memerlukan waktu lebih lama dibanding proses sebelumnya, untuk 15 kg yang diproses diperlukan waktu pemotongan sekitar 6 jam yaitu dari jam 6 – 12 siang hal ini dikarenakan perlu kehati-hatian dalam memotong untuk mendapatkan hasil karak yang tipis dan tidak bolong-bolong. setelah dipotong selanjutnya karak dijemur, proses ini juga menentukan ketipisan karak , saat matahari terik karak bisa bagus dan tipis tapi kalau penjemuran 2 hari karak akan sedikit tebal dan tidak rata.
Biaya Produksi yang dikeluarkan antara lain untuk 15 kg beras per kg/ Rp. 7.000, tenaga pemotong gendar per hari ibu Sri mengeluarkan biaya Rp. 15.000 per orang, serta menyediakan makan pagi dan sarapan untuk ketiganya, kayu bakar Rp. 10.000. Dengan asumsi 15kg beras menghasilkan 14kg karak dan harga per kg karak Rp. 11.000 maka per hari ibu Sri bisa mendapatkan sekitar Rp. 150.000,- dan setelah dikurangi biaya produksi per harinya ibu Sri mengantongi penghasilan bersih sekitar Rp. 50.000.
Usaha karak yang dirintisnya kini membuahkan hasil yang cukup manis, membiayai sekolah anak-anaknya, membeli kendaraan, dan membangun 1 rumah baru serta memperbaiki rumah lamaya merupakan pencapaian yang luar biasa ungkap Bu Sri Widodo. (pj/yl)
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :


