Demam Berdarah, Warga Sumberlawang Meninggal
Kesehatan, Ngargosari, Ngargotirto, Sumberlawang, Tempel, Utama 08.13
Demam berdarah dengue (DBD) di Sragen merenggut dua nyawa. Penyakit
demam berdarah (DB) merenggut nyawa dua warga di wilayah Kecamatan
Sumberlawang, Sragen. Dua warga tersebut berada di Desa Ngargotirto
serta Desa Ngargosari.
Berdasarkan informasi yang diterima
Solopos.com, kedua korban tersebut yakni M. Shoyib, 9, warga Dukuh
Tempel, Desa Ngargosari. Bocah tersebut meninggal Minggu (19/1/2014)
sekitar pukul 16.00 WIB PKU Muhammadiyah Solo.
Sementara, satu
bocah lainnya yakni Qodri Mutmainah, 9, warga Dukuh Sendang Palang, Desa
Ngargotirto yang meninggal Senin (20/1/2014) di PKU Muhammadiyah Solo.
Salah
satu warga Sendang Palang, Kelik, membenarkan jika ada warga di
wilayahnya yang meninggal dunia akibat serangan DB. Disampaikannya, Ina
masuk ke rumah sakit (RS) di wilayah Sumberlawang pada Rabu (15/1).
“Dua hari yang lalu dipindahkan ke PKU Muhammadiyah Solo. Saat ini jenazah masih di RS,” jelasnya, Senin (20/1) petang.
Dijelaskannya, selama dua pekan ini sudah ada lima warga yang masuk ke RS gara-gara diserang DB.
“Ada lima orang yang masuk ke RS karena DB dengan satu orang fatal meninggal dunia,” tambahnya.
Sebelumnya,
DB juga menyerang setidaknya kepada delapan warga di wilayah tersebut.
rata-rata warga yang diserang merupakan anak-anak.
Sementara itu,
Kepala Desa (Kades) Ngargotirto, Daryono, menjelaskan berdasarkan
informasi, Selasa (21/1), petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen
bakal melakukan penyemprotan di wilayah Ngargotirto.
“Informasi yang kami terima seperti itu. Kalau sampai sekarang ada sekitar lima warga yang sudah diserang,” tandasnya.
Kepala
Dinkes Sragen, Farid Anshori, mengaku sudah mendapat informasi ihwal
adanya warga yang meninggal dunia akibat serangan DB di dua desa wilayah
Kecamatan Sumberlawang tersebut.
“Kami sudah dikabari baru saja
oleh Kepala Puskesmas Sumberlawang. Besok, pagi-pagi kami kirim tim ke
lokasi untuk melakukan fogging,” jelasnya.
Farid mengatakan setidaknya terdapat delapan warga yang diserang. Dari jumlah tersebut, dua orang meninggal dunia.
Dia menegaskan sudah melakukan penanganan melalui penelitian epidemiologi. “Sudah ditindaklanjuti dengan PSN juga,” jelasnya.
Sumber : http://www.solopos.com/
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :


