Dapat Bantuan Air, Puluhan Warga Glagah Hemat Ngangsu 2 Hari
Dukuh, Glagah, PDAM, Pemerintahan, Tangen, Utama 00.30
Sedikitnya 30 KK di dua RT di wilayah Dukuh Glagah, Desa Dukuh, Kecamatan Tangen, Sragen merasa lebih hemat tenaga selama dua hari untuk mengangsu air lantaran mereka mendapatkan bantuan air dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sragen. Sebanyak 4.000 liter air bersih digelontorkan BAZ lewat bantuan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen ke dukuh setempat, Selasa (24/7/2012)
Dua orang staf BAZ Sragen mengawal truk tangki PDAM yang dikirimkan ke lingkungan RT 029 dan RT 030 yang kekurangan air bersih sejak awal Juli lalu. Air dari tangki truk PDAM itu selanjutnya dituangkan dalam tower penampungan air dengan kapasitas 5.000 liter setinggi tiga meter. Puluhan warga mengantre untuk mendapatkan air besih melalui kran di tower air itu. Mereka antre dengan membawa ember putih bekas tempat cat dan ada pula yang membawa kelenting.
“Saya sangat berterima kasih diberi bantuan. Bantuan dari BAZ ini merupakan bantuan kali pertama pada awal kemarau di dukuh ini. Saya biasanya mengangsu air ke sumur di tengah perkembunan tebu pada pagi dan sore sebanyak empat ember. Tapi setelah mendapat bantuan air, ya saya bisa hemat tenaga. Minimal tidak mengangsu ke sumur di tengah perkebunan tebu selama dua hari,” ujar Lagiyo, 67, warga Glagah RT 029, Desa Dukuh, Tangen, saat dijumpai Solopos.com, Selasa siang.
Kebutuhan air bagi Lagiyo tidak hanya untuk kebutuhan memasak, melainkan juga untuk kebutuhan minum empat ekor sapi dan tujuh ekor kambingnya.
“Katanya pada Kamis (26/7) besok, BAZ masih mengirim air lagi ke dukuh ini. Sebenarnya hampir mayoritas warga di Desa Dukuh ini kekurangan air saat kemarau, karena banyak sumur yang mengering. Selain itu wilayah desa ini memang sulit untuk mendapatkan air. Sumur dalam saja bisa kering, apalagi hanya sumur permukaan,” tambah Bayan Glagah, Dakung Cahyono.
Dua orang staf BAZ Sragen mengawal truk tangki PDAM yang dikirimkan ke lingkungan RT 029 dan RT 030 yang kekurangan air bersih sejak awal Juli lalu. Air dari tangki truk PDAM itu selanjutnya dituangkan dalam tower penampungan air dengan kapasitas 5.000 liter setinggi tiga meter. Puluhan warga mengantre untuk mendapatkan air besih melalui kran di tower air itu. Mereka antre dengan membawa ember putih bekas tempat cat dan ada pula yang membawa kelenting.
“Saya sangat berterima kasih diberi bantuan. Bantuan dari BAZ ini merupakan bantuan kali pertama pada awal kemarau di dukuh ini. Saya biasanya mengangsu air ke sumur di tengah perkembunan tebu pada pagi dan sore sebanyak empat ember. Tapi setelah mendapat bantuan air, ya saya bisa hemat tenaga. Minimal tidak mengangsu ke sumur di tengah perkebunan tebu selama dua hari,” ujar Lagiyo, 67, warga Glagah RT 029, Desa Dukuh, Tangen, saat dijumpai Solopos.com, Selasa siang.
Kebutuhan air bagi Lagiyo tidak hanya untuk kebutuhan memasak, melainkan juga untuk kebutuhan minum empat ekor sapi dan tujuh ekor kambingnya.
“Katanya pada Kamis (26/7) besok, BAZ masih mengirim air lagi ke dukuh ini. Sebenarnya hampir mayoritas warga di Desa Dukuh ini kekurangan air saat kemarau, karena banyak sumur yang mengering. Selain itu wilayah desa ini memang sulit untuk mendapatkan air. Sumur dalam saja bisa kering, apalagi hanya sumur permukaan,” tambah Bayan Glagah, Dakung Cahyono.
Sumber : solopos.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :