KASUS KERACUNAN: Hasil Lab Negatif, Masalah Bisa Diselesaikan dengan Kekeluargaan
Kesehatan, Patroli, Sumberlawang, Utama 00.45
ilustrasi |
Hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan pada contoh es kelapa muda yang diduga menjadi penyebab keracunan di Sumberlawang dinyatakan negatif. Dengan hasil tersebut, penjual es yang statusnya sebagai saksi bisa mengupayakan jalan damai.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Joko Irnugroho, menjelaskan pihaknya telah mendapatkan hasil uji lab pekan lalu. Pada hasil uji lab tersebut sampel minuman dinyatakan tidak mengandung zat kimia yang berbahaya. “Untuk bahan kimia berbahaya dinyatakan negatif, tapi memang ditemukan bakteri,” jelasnya ketika dijumpai Solopos.com, Sabtu (21/7).
Joko menduga bakteri tersebutlah yang menyebabkan warga mengalami gejala keracunan. Ia menambahkan bakteri itu bisa berasal dari proses produksi dan pengolahan yang tidak steril dan higienis. “Setelah kasus keracunan tersebut terjadi, tim langsung memeriksa ke tempat pembuatan es degan [es kelapa muda] tersebut, dan memang tempatnya kurang bersih,” imbuhnya.
Hasil pemeriksaan lab tersebut telah dilaporkan kepada Bupati untuk ditindaklanjuti. Mengenai nasib penjual es kelapa muda bermasalah tersebut, Joko menjelaskan hal tersebut tetap diserahkan kepada pihak yang berwenang. “Kasusnya tetap diserahkan kepada pihak yang berwenang untuk diselesaikan sesuai prosedur,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Sumberlawang, AKP Sugiyanto, menjelaskan hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik sampai Senin belum keluar. Tetapi jika hasilnya memang negatif, maka kasus keracunan tersebut bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan. “Kalau memang tidak ditemukan zat berbahaya, nanti penjual es dan korban bisa dipertemukan dan menyelesaikan kasus tersebut dengan damai,” jelasnya kepada Solopos.com, Senin (23/7).
Sugiyanto menambahkan hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan yang telah diterima DKK akan menjadi rujukan dan rekomendasi untuk menindaklanjuti kasus keracunan itu. “Nanti hasil DKK yang sudah keluar akan kami rekomendasikan untuk dijadikan rujukan,” jelasnya.
Seperti yang diberitakan Solopos.com, Jumat (6/7) lalu, 21 warga Desa Jati dan Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, menjalani rawat inap di Puskesmas Sumberlawang sejak Rabu (4/7) malam. Mereka dirawat setelah menunjukkan gejala klinis keracunan makanan yang diduga karena es kelapa muda yang mereka konsumsi sehari sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Joko Irnugroho, menjelaskan pihaknya telah mendapatkan hasil uji lab pekan lalu. Pada hasil uji lab tersebut sampel minuman dinyatakan tidak mengandung zat kimia yang berbahaya. “Untuk bahan kimia berbahaya dinyatakan negatif, tapi memang ditemukan bakteri,” jelasnya ketika dijumpai Solopos.com, Sabtu (21/7).
Joko menduga bakteri tersebutlah yang menyebabkan warga mengalami gejala keracunan. Ia menambahkan bakteri itu bisa berasal dari proses produksi dan pengolahan yang tidak steril dan higienis. “Setelah kasus keracunan tersebut terjadi, tim langsung memeriksa ke tempat pembuatan es degan [es kelapa muda] tersebut, dan memang tempatnya kurang bersih,” imbuhnya.
Hasil pemeriksaan lab tersebut telah dilaporkan kepada Bupati untuk ditindaklanjuti. Mengenai nasib penjual es kelapa muda bermasalah tersebut, Joko menjelaskan hal tersebut tetap diserahkan kepada pihak yang berwenang. “Kasusnya tetap diserahkan kepada pihak yang berwenang untuk diselesaikan sesuai prosedur,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Sumberlawang, AKP Sugiyanto, menjelaskan hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik sampai Senin belum keluar. Tetapi jika hasilnya memang negatif, maka kasus keracunan tersebut bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan. “Kalau memang tidak ditemukan zat berbahaya, nanti penjual es dan korban bisa dipertemukan dan menyelesaikan kasus tersebut dengan damai,” jelasnya kepada Solopos.com, Senin (23/7).
Sugiyanto menambahkan hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan yang telah diterima DKK akan menjadi rujukan dan rekomendasi untuk menindaklanjuti kasus keracunan itu. “Nanti hasil DKK yang sudah keluar akan kami rekomendasikan untuk dijadikan rujukan,” jelasnya.
Seperti yang diberitakan Solopos.com, Jumat (6/7) lalu, 21 warga Desa Jati dan Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, menjalani rawat inap di Puskesmas Sumberlawang sejak Rabu (4/7) malam. Mereka dirawat setelah menunjukkan gejala klinis keracunan makanan yang diduga karena es kelapa muda yang mereka konsumsi sehari sebelumnya.
Sumber : solopos.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh Unknown
pada 00.45.
dan Dikategorikan pada
Kesehatan,
Patroli,
Sumberlawang,
Utama
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas