Dibiayai Rp2,49 M, Pasar Gawan Sragen Segera Ditempati
Gawan, Pemerintahan, Tanon 10.09
Pasar Tradisional Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Sragen yang saat ini
masih dalam proses pembangunan diperkirakan siap ditempati pedagang
akhir 2013.
Pembangunan pasar tersebut mendapat kucuran dana hingga Rp2,49 miliar.
Kepala Desa Gawan, Sutrisna, menyampaikan pembangunan pasar dilakukan
setelah Koperasi Unit Desa (KUD) Subur Abadi mendapat dana hibah dari
APBN 2013 sekitar Rp900 juta.
“Karena desa punya tanah, akhirnya kerja sama. Sepanjang yang saya
tahu, KUD dapat hibah dari pemerintah pusat. Kemudian pembangunan
ditambah swadaya dari masyarakat,” ungkap Sutrisna saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (3/12).
Dia menyampaikan dana swadaya masyarakat yang dikucurkan guna
pembangunan pasar mencapai Rp1,5 miliar. Sementara, Pemkab Sragen
mengalokasikan dana pendamping senilai Rp90 juta. Sutrisna menyampaikan
saat ini proses pembangunan sudah mencapai 90%. “Untuk peresmian kami
jadwalkan akhir tahun atau awal 2014 nanti,” terang dia.
2.300 Meter Persegi
Dijelaskannya, pembangunan pasar diprioritaskan untuk para pedagang
yang selama ini berjualan di Pasar Ngamban. “Karena ada program ini,
pedagang di pasar lama akan dipindahkan dan pasar lama kami tutup.
Pertimbangannya karena pasar lama sudah kumuh, bangunan tidak layak
karena dua los yang ada di sana sudah rusak. Selain itu, lingkungan
pasar dekat dengan TK sehingga aktivitas pasar mengganggu kegiatan di TK
tersebut,” urai dia.
Pasar Tradisional Desa Gawan, lanjutnya, memiliki 25 kios dengan
ukuran 5 meter x 5 meter dan los ukuran 20 meter x 10 meter berkapasitas
80 pedagang. “Masih ada tanah kosong nanti bisa dimanfaatkan untuk
pedagang oprokan,” tambahnya.
Disampaikannya, saat ini sudah ada 158 pedagang yang mendaftar untuk berjualan oprokan.
“Untuk kios sudah penuh 25 penghuni. Untuk los, kami prioritaskan
pedagang lama, sisanya untuk pedagang baru. Semua pedagang sudah kami
kumpulkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sutrisna mengatakan pasar dibangun di tanah kas desa
seluas 2.300 meter persegi. “Tanah itu bekas rawa dan tanah kas desa
seluas 2.300 meter persegi. Untuk proses pembangunannya sudah mulai
sejak Mei,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu mandor proyek pembangunan pasar, Ari Puguh,
menjelaskan saat ini proses pembangunan tinggal finishing. “Kalau
kendala sejauh ini hanya hujan. Tetapi, proses pembangunan sudah hampir
selesai. Tinggal menunggu pembangunan yang dibiayai dari APBD karena kan
baru turun beberapa waktu lalu. Dana pendamping itu salah satunya untuk
paving,” katanya.
Sumber : http://www.solopos.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :


